
Apa Itu Strategi Retargeting?
Definisi Strategi Retargeting
Strategi Retargeting itu ibarat cara buat ngajak lagi orang-orang yang udah mampir ke website kita, tapi belum sempat beli apa-apa atau daftar. Bayangin kayak manggil teman balik ke toko setelah dia cuma lihat-lihat saja. Dengan Startegi retargeting, kita bisa tetap terkoneksi sama mereka yang udah tertarik sama produk atau jasa kita.
Kenapa Retargeting Penting Banget?
Fakta menarik nih: sekitar 97% pengunjung situs biasanya cuma lewat tanpa beli. Nah, Startegi retargeting ini bikin bisnis kita tetap “diingat” lewat iklan-iklan yang pas. Jadi, mereka lebih tergoda buat balik lagi dan akhirnya beli. Gampangnya, Startegi retargeting ini kaya senjata andalan buat ningkatin penjualan!
Bagaimana Retargeting Bekerja?
Proses Dasar Retargeting
Kumpulin Data Pengguna
Kalau ada yang mampir ke situs kita, teknologi seperti pixel atau tag kode bakal otomatis ngerekam aktivitas mereka. Dari situ kita tahu, misalnya, mereka nge-klik produk mana atau halaman apa yang mereka lihat.
Pakai Cookies Buat Lacak Aktivitas
Cookies itu seperti asisten yang nyatet kebiasaan pengguna. Dengan cookies, kita bisa “mengikuti” mereka di internet, terus kasih iklan yang relevan di tempat-tempat kayak media sosial atau website lain yang sering mereka kunjungi.
Channel yang dipakai untuk Strategi Retargeting
1. Media Sosial
Platform seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn itu tempat yang pas buat retargeting. Mereka punya sistem yang keren buat ngehubungin lagi audiens yang udah mampir ke situs kita.
2. Iklan Display
Pernah lihat banner iklan yang tiba-tiba muncul di website yang kamu kunjungi? Itu salah satu bentuk Startegi retargeting. Jadi, pengunjung nggak lupa sama produk kita.
3. Email Marketing
Email juga cara efektif buat Startegi retargeting. Misalnya, kita bisa kirim email follow-up atau tawarin diskon spesial buat mereka yang udah tertarik.
Jenis-Jenis Startegi Retargeting
1. Strategi Retargeting Berbasis Pixel
Strategi Retargeting ini jalan dengan pakai kode kecil (pixel) yang ditempel di website kita. Begitu ada pengunjung mampir, datanya langsung ke-save dan iklan kita bakal muncul di platform lain yang mereka pakai. Misalnya, kalau mereka lihat sepatu di toko kita, pas buka Facebook bisa jadi iklan sepatunya muncul lagi.
2. Retargeting Berbasis Daftar (List-Based Retargeting)
Kalau punya daftar email pelanggan, ini bisa dipakai buat retargeting. Tinggal upload daftar itu ke platform iklan seperti Facebook atau Google, terus iklan kita bakal muncul ke orang-orang yang ada di daftar tadi. Cara ini cocok banget buat audiens yang udah pernah berinteraksi sama bisnis kita.
Manfaat Strategi Retargeting
1. Bikin Merek Tetap Diingat
Salah satu keunggulan retargeting adalah kita bisa terus “nongol” di hadapan audiens. Semakin sering mereka lihat iklan kita, semakin besar kemungkinan mereka ingat produk kita, bahkan dibandingkan kompetitor.
2. Meningkatkan Penjualan
Audiens yang udah pernah interaksi sama bisnis kita sebenarnya punya potensi besar buat beli. Dengan retargeting, kita cuma perlu dorong sedikit supaya mereka kembali dan menyelesaikan pembelian.
3. Lebih Hemat Biaya Iklan
Retargeting itu efisien banget karena kita fokus ke audiens yang udah tertarik, bukan asal tebar iklan ke semua orang. Hasilnya? Biaya lebih hemat, tapi efeknya lebih terasa.
Langkah-Langkah Membangun Strategi Retargeting yang Efektif
1. Tentuin Tujuan Kampanye
Pertama, kita harus tahu apa yang mau dicapai. Mau ningkatin penjualan? Mencari prospek? Atau sekadar bikin orang lebih kenal sama brand kita?
2. Kenali dan Segmentasi Audiens
Semua pengunjung website itu beda-beda, jadi penting banget buat kelompokin mereka. Misalnya:
- Orang yang cuma lihat-lihat produk.
- Orang yang udah masukin barang ke keranjang, tapi nggak checkout.
- Pelanggan lama yang mungkin tertarik beli lagi.
3. Bikin Konten yang Pas
Pesan yang Relevan
Buat mereka yang ninggalin keranjang, kita bisa kasih pesan kayak, “Hei, barang favorit kamu masih ada nih!” Ditambah tawaran diskon, makin oke.
Kasih Promo atau Diskon
Nggak ada yang bisa nolak diskon, kan? Tawarkan sesuatu yang spesial, kayak “Diskon 10% cuma buat kamu!”
4. Pilih Platform yang Tepat
Sesuaikan platform dengan audiens. Misalnya, kalau produk kamu visual banget, Instagram adalah pilihan yang tepat. Tapi kalau mau menjangkau lebih luas, Google Ads bisa jadi andalan.
5. Pantau dan Evaluasi Hasil
Cek performa kampanye secara rutin. Apakah audiens nge-klik iklan kamu? Ada penjualan yang meningkat? Data ini penting buat perbaikan ke depannya.
Kesalahan Umum dalam Strategi Retargeting
1. Menargetkan Audiens yang Salah
Jangan buang waktu dan uang untuk orang yang nggak tertarik sama produk kita. Fokus ke yang udah pernah berinteraksi.
2. Frekuensi Iklan Berlebihan
Kalau iklan muncul terlalu sering, audiens bisa merasa terganggu. Akibatnya, mereka malah jadi nggak suka sama brand kita.
3. Tidak Melakukan Segmentasi
Tanpa segmentasi, pesan kita jadi nggak relevan. Jangan samakan audiens lama dengan pengunjung baru.
Tools yang Bisa Bantu Strategi Retargeting
1. Google Ads
Ini tools paling populer buat retargeting. Dengan Google Display Network, kita bisa menjangkau audiens di berbagai website.
2. Facebook Ads Manager
Facebook Ads Manager bikin retargeting di Facebook dan Instagram jadi gampang. Kita bisa pilih audiens berbasis pixel atau daftar email.
3. AdRoll
AdRoll adalah platform serba bisa buat retargeting di banyak channel sekaligus, mulai dari media sosial hingga email.
Masa Depan Strategi Retargeting
Tren Teknologi Baru
Retargeting makin canggih dengan bantuan AI dan machine learning. Kita bisa bikin iklan lebih personal dan tepat sasaran. Selain itu, teknologi kayak AR (augmented reality) juga mulai dimanfaatkan buat pengalaman iklan yang lebih interaktif.
Pengaruh Regulasi Privasi
Dengan aturan privasi yang makin ketat, kita harus lebih hati-hati pakai data. Alternatif kayak iklan berbasis konteks mulai banyak dipakai supaya tetap sesuai regulasi.
Kesimpulan
Retargeting itu strategi ampuh buat ngajak audiens balik dan akhirnya beli produk kita. Dengan langkah yang tepat, mulai dari kenali audiens sampai evaluasi hasil, kita bisa maksimalin peluang konversi. Jangan lupa juga buat terus update strategi sesuai tren teknologi dan aturan baru.
FAQ tentang Strategi Retargeting
1. Apa Bedanya Retargeting dan Remarketing?
Retargeting itu fokus ke iklan berbasis data di berbagai platform, sedangkan remarketing biasanya lewat email ke pelanggan lama.
2. Cocok Nggak Buat Bisnis Kecil?
Cocok banget! Dengan budget kecil pun, retargeting tetap bisa efektif lewat platform seperti Facebook dan Google.
3. Biayanya Mahal Nggak?
Tergantung, tapi retargeting biasanya lebih efisien karena audiensnya udah tertarget. Jadi, hasilnya lebih sebanding dengan biayanya.
4. Gimana Biar Iklan Nggak Ganggu?
Atur frekuensinya supaya nggak muncul terus-menerus. Pastikan juga pesannya relevan dan menarik.
5. Kenapa Data Itu Penting?
Tanpa data, kita nggak tahu siapa yang harus ditargetkan. Data itu ibarat petunjuk buat bikin strategi retargeting jadi efektif.